Jumat, 07 Januari 2011

mengapa harus ke banten lama???!!

Pertanyaan pertama yang muncul saat menurunkan kakiku dari bus, dengan meliat suasana lokasi yang tidak begitu “menarik” dan “nyaman” disini hanya ada makam, mesjid, menara, museum, benteng dan hal lainnya yang mungkin tak kuketahui. Kenapa kita harus ke Banten lama?
Pemandangan pertama yang kulihat selama masih dalam bus ada papan yang tertuliskan di sana “banten lama” dengan dilanjutkan dengan pemandangan batu bata yang tertutupi rumput lebat dilahan tanah yang luas. Mungkin itu yang disebut bentengnya banten lama. Setelah benteng yang kulihat, kulmpulan pedagang hampir menyerupai pasar, yang sangat ramai sekali, entah keramaian itu itu terjadi transaksi atau tidak.
Turun dari bus aku bingung apa yang harus aku lihat, banyak sekali orang berdesakan disini, bangunan yang seperinya tak terawat. Sampah yang berserakan, pengunjung yang tak terkendali arus bolak-baliknya. Pedagang yang sangat sibuk menawarkan barabgnya masing-masing. Ibu-ibu yang sangat ramai menawarkan jasa penukaran uang logamnya “persiapan mba buat didalam, banyak yang minta-minta.” Sampai akhirnya kusamapi menginjakan kakiku di menara berdekatan dengan mesjid dan makam, sepertinya ini pusat kedatangan para pengunjung, terlihat para pengunjung yang sangat ramai tak terkendali.
Dimenarapun aku belum menemukan jawaban pertanyaan ku tadi, tentang mengapa harus ke Banten lama?? Tak terjawab, kondisi yang sangat tidak nyaman untuk tempat berkumpul dengan keluarga, atau dikatakan lokasi yang tepat untuk mengenalkan sejarah pada anak-anak untuk mengisi liburan mereka.
Kucoba mencari jawabanku, dengan menanyakan pertanyaan yang sama terhadap pengunjung lain. Kutemui ibu Nesa yang sedang diam dihalaman mesjid, sambil memegangi anaknya.
“permisi ibu, saya mega lagi study tour, saya dapet tugas buat nulis laporan tentang banten lama, boleh ganggu sebentar waktunya ibu??”
Dengan wajah kebingungan ibu nesa mengangguk.
Kucoba mencari kata-kata yang senyaman mungkin untuk mewawancarai ibu Nesa, agar tidak membuatnya bingung. Kumulai dengan basa-basi “ibu lagi apa diam disisni? Nunggu yang lainnya ya??” ibu Nesa hanya menjawab “ia,,, ibu lagi nunggu yang lainnya”(dengan wajah masih kebingungan) kulanjutkan dengan basa-basi selanjutnya. Mulai dari, sama siapa aja kesini? Asalnya darimana? Sampai untuk apa ke Banten lama? Dan ngapain aja di Banten lama??. Dan aku hanya mendapatkan jawaban, “ibu kesini sama keluarga satu mobil, ibu dari Rawa Bokor, cengkareng. Kesini ya... pengen silaturahmi aja, disini do’a dimakam.” Aku tercengang dengan jawaban bu Nesa, dateng ke Banten lama hanya untuk do’a di makam aja??!!! Apa bedanya sama kita berdo’a dimusholla sebelah rumah???!! dengan memasang muka sepolos-polosnya aku lanjutkan pertanyaan demi mendapatkan jawabanku, emang ibu kesini mau silaturahmi sama siapa?? “ga tau neng ibu dah dateng ke sini 4 kali, ga merhatiin namanya, yang penting ibu ikut ma yang lain aja, kata yang lain bagus ya ibu ikut.” Jawaban yang lebih mengkagetkan lagi yang ku dapati. Ibu Nesa pun yang sudah empat kali mengijakan kakinya di Banten lama tak atu kenapa dia harus ke Banten lama, apa lagi aku yang baru sekali dan tak tau harus berbuat apa disini??!! Masa harus berdo’a depan makam juga yang aku pun tak mengenali siapa sosok di dalam makam yang ditemboki ini???!!!.
Ku coba menemukan lagi jawaban pertanyaanku terhadap pengunjung lainnya. Ada bapa Asep dari cerenang dan kembali lagi bapa Aseppun sangat kebingungan untuk apa ia ke Banten lama??!!.ku pikir,,,, apa semua pengnjung disini tak tau apa yang mereka lakukan disini?? Yang mereka tau hanya datang dan berdo’a di deket makam, dan mungkin sisa waktunya berfoto-foto dekat menara??!! Sesederhana itu kah perjalanan di Banten lama?? Kalau memang sesederhana itu kenapa tempat ini sangat ramai pengunjung, dan mereka rela menempuh perjalanan yang jauh hanya untuk berdo’a dekat makam???!!!.
Tak mendapatkan jawaban yang memuaskan, ku coba bertanya pada pihak lain. Jika memang pengunjung tak memuaskan, maka aku coba bertanya pada anak-anak yang dari awal aku memasuki gerbang sudah sangat ramai sekali memenuhi kerumunan pengunjung sambil menengadahkan tangannya terhadap pengunjung. Ada faisal (kelas 3 SD) dan luthfi (kelas 2 smp). Dengan kekakuan bahasa mereka (seperti ada yang ditutupi, jauh dari kesan anak kecil yang polos), yang pertama ku tanyakan, “ade ngapain minta uang?? Emang ga da kerjaan lain?” “kita minta-minta kalau jualan kereseknya abis ka,,, baru kita minta-minta”. Dengan mendapatkan 20 ribu sehari, anak-anak ini rela meninggalkan masa kanak-kanaknya dan membiarkannya hilang di Banten lama mengerjakan hal yang sama setiap harinya. Pulang sekolah, berjualan keresek, dan sisa waktunya minta-minta uang pada pengunjung. Dan saat ku ajukan pertanyaan lain “ade tau ga?? Kebanyakan pengunjung ngapain aja disini??!!” dan jawabannya” ya.... langsung pada kemakam dan do’a disana,,,” jawaban yang sama ku temui lagi. Masih sangat sederhanakah alasan kenapa kita harus ke Banten lama???!!.
Masih penasaran dengan alasan mengapa banyak sekali manusia di lokasai yang ku sebut “tak menarik” ini??!!. Ku coba mendekati makam yang sangat banyak sekali orang-orang disini, semuanya melakukan hal yang sama seperti sedang berkomat-kamit menyebutkan mantranya. Di gerbang mesjid sangat terlihat jelas beberapa pemandangan yang mencolok. Diantaranya banyak kotak amal yang besar yang dijaga satu sampai tiga orang laki-laki berbaju koko dan kopiahnya atau bahkan dengan sarungnya sambil mengetuk-mengetuk kotak amal seakan menyadarkan para pengunjung yang berlewatan bahwa disini ada kotak amal. pemandangan lainnya anak-anak kecil seperti faisal dan luthfi, yang memegang beberapa kantong keresek hitam baru, sambil menawarkan pada pengunjung yang baru melepaskan alas kakinya. Ku lihat dijajaran tiang ada dua pemuda berpakaian seperti pemuda yang sama persis dengan laki-laki penjaga kotak amal. namanya rohman dan ade (keduanya lahiran tahun 1990 tak jauh beda dengan ku).
Setelah berbasa-basi yang benar-benar basi menurutku??!!=) ku lanjutkan dengan misi awalku. Tentang untuk apa kita kesini??!! Dan tak banyak jawaban yang memuaskan dari wawancara ini. Masih sama dengan yang lainnya mereka memberi alasan untuk berdo’a di makam yang katanya orang-orang hebat disini. Yang jelas rohman dan ade mempunyai alasan sendiri mengapa mereka disini, karena mereka bekerja menjaga kotak amal dengan hasil 2 juta setahun dan 25% nya bersih untuk pegawai disana. Hanya sebatas itu!!! Hingga akhirnya sampai ku pulang dengan bus ku perlahan meninggalkan Banten lama aku tak pernah mendapatkan jawaban yang memuaskan mengapa aku, kamu, dan mereka harus ke Banten lama???.


Oleh : mega ozora

Sabtu, 01 Januari 2011

pelajari ini

Belajar itu tentang bagaimana dan sejauhmana kita mengalami perubahan dalam suatu hal. Jika memang dalam psikologi mendefinisikan belajar adalah.proses pengubahan sikap dan tingkah laku dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Singkatnya belajar adalah proses dari yang tak bisa menajadi bisa.

Katakan belajar itu hanya duduk dikelas mendengarkan guru menjelaskan, atau bahkan duduk diperpustakaan berkawankan bukuSedikit sekali yang bisa dikatakan belajar???? Maka sedikitlah orang yang disebut pintar didunia ini.

Lalu apa lagi yang harus kita pelajari selain yang kita pelajari duduk dikelas dan duduk di perpus??? Dunia ini begitu luas untuk bisa kita selami. Sulit untuk belajar dari dunia yang kitapun tak tau apa yang harus kita pelajari di dunia yang seluas ini. Tentukan lah apa yang mau kita pelajari. Pelajari semuanya tapi kaupun harus tau apa yang kau pelajari “fokus bukan rakus”. Pelajari pada satu hal agar kita di sebut mahir.

Dalam kehidupan ini banyak sekali yang bisa kita pelajari. Dalam kiriman sms teman saya yang isinya.” Hidup adalah belajar. Belajar bersyukur mesti tak cukup, belajar memahami meski tak sehati, belajar ikhlas meski tak rela, belajar bersabar meski terbebani. Belajar setia meski tergoda. Belajar dan terus belajar dengan keyakinan setegar karang. Adalah manusiawi, saat kita mengalami pasang surut dan kerap terbawa arus. Karena itu kita tetap belajar untuk tetap berada dalam jalan yang benar, belajar menjadi lebih baik untuk menjadi yang terbaik.

Pada dasarnya hidup itu memang belajar. Namun Belajar memahami kehidupan ini tak semestinya semuanya harus kita pelajari. Tau saja itu sudah cukup. Yang harusnya kita pelajari saat ini adalah belajar menghadapi dunia yang luas tak kenal ujungnya. Jika kita paham bagaimana cara menghadapi dunia maka kita pun akan paham semua hal yang menyangkut tentang kebutuhan kehidupan. “Intinya belajar lah memahami dunia”
.

Oleh : Mega Ozora

takut???? siapa takut???

Tak ada di dunia ini yang tak punya rasa takut. Sekuat apapun manusia itu menghalangi rasa takutnya justru semakin memperlihatkan besarnya rasa takut yang ia miliki. Rasa takut melekat pada manusia secara terus menerus sedemikian rupa sehingga pengaruhnya berlangsung jauh lebih lama daripada depresi maupun kemarahan. Tetapi takut berbuat salah praktis dapat mempengaruhi segala sesuatu yang dilakukan seseorang setiap hari dalam kehidupannya. Rasa takut mungkin tidak menimbulkan penderitaan seberat depresi atau timbul sesering kemarahan tetapi rasa takut akan mencokol terus menerus dan senantiasa siap mengganggu dari detik ke detik bahkan masa kemasa kehidupan kita.

Ketakutan lumrah adanya dimiliki manusia, namun apakah harus rasa takut mengendalikan kehidupan kita? Apa harus, rasa takut menentukan kita dalam mengambil sikap??? Banyak orang yang gagal hanya karena rasa takutnya untuk mencoba, rasa takutnya akan kegagalan, rasa takutnya untuk menghadapi dunia yang baru yang jauh lebih berbeda dari dunia yang sedang dialaminya sekarang.

Penyebab rasa takut sesungguhnya kepercayaan kita, takut karena kita merasa berada dalam situasi yang membahayakan. Misalnya kita mengatakan bahwa naik pesawat terbang membuat kita takut. Itu penyebab rasa takut, kenervusan, kekhawatiran, atau kecemasan. Para psikolog percaya bahwa rasa takut disebabkan secara langsung oleh hal-hal yang terjadi pada diri kita. Meskipun demikian, kini kita sadar bahwa hal ini bukanlah proses yang lengkap dalam perkembangan rasa takut. Langkah lain yang terlibat sangat langsung adalah cara berpikir kita mengenai peristiwa-peristiwa ini dan bagaimana cara kita menanggapinya. Kita hanya takut akan rasa takut.contohnya bila seseorang mulai takut bahwa ia akan menjadi resah dan mengalami rasa takut lebih besar, maka ia justru akan mengalami hal itu, yakni mengalami rasa takut yang lebih besar.

Mengatasi kekhawatiran dan rasa takut merupakan usaha yang tidak mungkin, keculi bila kita sendiri secara gigih menyerang konsepsi neurotik yang salah yang menimbulkan kekhawatiran dan rasa takut ini, bagaimana cara berpikir kita mengenai sesuatu . oleh karena itu, kalau kita tidak menyerang keyakinan kita aka tetap berada pada rasa ketakutan.

Intinya ketakutan hanyalah bagaimana cara kita berpikir tentang sesuatu. Berpikir takut, maka takutlah yang terjadi pada diri kita. Yang bisa menyelesaikan rasa takut berada di genggaman tangan kita. Tak ada yang bisa mengganggu pikiran tentang kita tidak bisa mendapatkan apa yang kita mau. Kitalah yang tau akan apa yang kita mau. Dan kita lah yang akan tau seberapa takutkah kita untuk menghadapi tantangan agar mendapatkan apa yang kita mau. Jadi masih haruskah kita takut???


Oleh : Mega Ozora

mengapa harus berjilbab???!!!

Wanita memang menjadi suatu mahluk yang topiknya takkan pernah ada habisnya untuk dibahas. Keindahannya yang mempesona mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki memang tak tertandingi oleh kaum adam. Sifat wanita yang terkadang dianggap bisa menjadi racun atau bahkan obat oleh kaum adam memang benar sekali adanya. wanita bisa jadi perhiasan dunia, namun bisa juga menjadi racun dunia (meminjam istilah changcuters). Terlepas dari itu semua islam sangatlah mengangkat derajat wanita. Ia yang awal kehadirannya hanya sebagai pelengkap kaum adam saja dan hanya sebagai pajangan kehidupan dunia, terlebih pada saat jaman jahiliyah sebelum negara arab tersinari oleh kedatangan islam, wanita sangatlah terkungkung oleh budak kehausan hawa nafsu kaum adam saja, keberadaannya dikutuk tapi dibutuhkan, diasingkan tapi selalu menjadi bahan rebutan. Masih ingatkah kasus Umar yang mengubur hidup-hidup anak perempuannya?? karena tuntutan budaya pada saat itu yang menganggap wanita hanyalah penambah beban saja. Sampai akhirnya islam datang dengan mengangkat derajat wanita memposisikannya bukan hanya sebagai pelengkap kaum adam saja tapi juga sebagai pendamping kaum adam dan sebagai salah satu faktor berhasil atau tidaknya seorang adam, sebagai pendidik pertama dan utama bagi anak-anaknya, dan tentunya rasulullah mengatakan dalam haditsnya.
“wanita adalah tiangnya sebuah negara. Jika wanita pada negara itu baik maka baiklah negaranya. Dan jika wanita pada negara itu buruk, maka buruklah negara itu.”
Seperti halnya shalat yang diposisikan sebagai tiangnya agama, islampun memposisikan wanita sebagai penentu baik dan buruknya suatu negara. Bahkan ada istilah “yang menjadi faktor terjatuhnya kaum adam adalah tahta dan wanita”.
Wanita yang takkan pernah habis pesonanya. Dari ujung kepala sampai ujung kakinya yang tak pernah luput dari kata keindahan, yang suaranya tak pernah lepas dari kata kelembutan, yang perangainya selalu menjadi tarikan magnet bagi kaum adam. Memang seharusnyalah dilindungi atau bahasa lainnya di jaga. Maka dari itu Allah menyerukan dalam al-qur’an:
“wahai nabi! Katakanlah pada isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin,” hendaklah mereka menutupkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu agar mereka lebih mudah dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah maha pengampun, dan maha penyayang”.(QS . Al-Ahzab: 59)
Jilbab dan wanita seharusnya takkan pernah bisa terpisahkan, kewajiban wanita mengenakan jilbab memanglah tak semestinya dipertanyakan lagi. Dalam surat Al-Ahzab ayat 59 diatas cukuplah jelas bahwa Allah menyerukan kepada nabi Muhammad tentang kewajiban umat kaum perempuannya untuk menutupi aurat dengan “Jilbab”, arti jilbab disini ialah sejenis baju kurung yang lapang yang dapat menutup kepala, wajah dan dada.
Seperti halnya diterangkan dalam surat lain apa yang dikatakan “jilbab” yang syar’i yang

seharusnya wanita kenakan.

“....dan hendaklah mereka menutukan kain kerudung ke dadanya.....(QS An-Nur: 31) .
Islam menghargai dan melidungi keindahan wanita dengan menyeru agar wanita muslimah seharusnyalah menutup auratnya, agar terlidungi dari jahilnya pikiran kaum adam.
Jika kita analogikan wanita adalah sayuran. Yang biasa dijual di supermarket yang tertutup rapat agar terlindungi dari kuman-kuman dan lalat-lalat,tentu harganya akan jauh lebih mahal dibanding sayuran yang dijual tergeletak di pasar tradisoanal dan banyak sekali lalat-lalat yang mengelilinginya. Jika wanita itu adalah sayuran yang aurat nya terbuka dan bebas dilihat atau bahkan dipegang oleh siapapun, seperti halnya oleh lalat-lalat yang mengelilingi sayuran di pasar tradisional tadi. Tentu akan lebih berharga wanita yang auratnya tertutup rapat, hanya orang-orang tertentu yang bisa mendekatinya tanpa harus dikelilingi oleh lalat-lalat tadi. Mana yang akan kita pilih?? Begitu indahnya bukan islam melindungi kaum wanita?.
Wanita arab memang sudah mengenakan jilbab sebelum islam dengan jelas menyerukannya. Namun jilbab pada saat itu berupa kain penutup kepala yang memang benar-benar hanya menutup kepala saja dan membiarkan rambut, leher, dan dadanya terlihat. Semata-mata sebagai fashion wanita arab pada saat itu saja bukan berfungsi sebagai penutup aurat. Sampai akhirnya turun surat al-ahzab ayat 59 dan annur ayat 31 yang tertera di atas.maka rasulullah dalam haditsnya, memperjelas apa yang dikatakan “jilbab” sesuai yang diatur oleh islam.
“berkata rasulullah kepada Asma adik Aisyah,”hai Asma apabila wanita sudah mendapatkan haid tidak boleh memperlihatkan seluruh anggota tubuhnya kecuali ini dengan ini (rasulullah menunjuk wajah dan telapak tangannya)”(H.R Bukhari Muslim)
Jelasnya semua tubuh wanita adalah aurat dan wajib hukumnya ditutup kecuali wajah dan telapak tangannya. tentunya Kriteria penutup aurat ini akan di interpretasikan berbeda-beda. Cara berpakaian wanita muslimah berbeda-beda antara negara satu dengan yang lain, artinya menyesuaikan dengan budaya yang berlaku, model jilbab yang dikenakan wanita muslimah berbeda-beda. Tapi yang jelas ialah kerudung yang menutupi sampai dada dan jilbab yang menutupi seluruh aurat mereka kaum muslimah.

Di indonesia wanita mengenakan jilbab sudahlah bukan suatu hal yang tabuh lagi. Bahkan sudah menjadi salah satu pilihan model wanita yang ingin mencerminkan kepribadiannya lewat cara berpakaian. Atau bahkan sudah menjadi keharusan karena disekolahnya mewajibkan wanita muslimah mengenakan jilbab. Sesederhana itu kah jilbab dalam pribadi muslimah? Sebagai pilihan atau hanya sebagai formalitas untuk memenuhi kewajiban. .
Pertanyaan terbesarnya adalah. “mengapa kita harus berjilbab??” jika jawabannya adalah karena suruhan orang tua, atau karena mengikuti teman, atau faktor-faktor eksternal lainnya. Masih layakkah jilbab yang kita kenakan di sebut jilbab sebagai ideologi kita?? Atau alasan lainnya. Wanita akan terlihat sangat anggun saat mengenakan jilbab, dan karena generalisasi karakter wanita yang berjilbab selalu membawa ketenangan, lalu karena alasan itu kita mengenakan jilbab. Pertanyaan selanjutnya “masihkah kita akan mengenakan jilbab??” jika suatu saat nanti muncul issu bahwa wanita berjilbab akan terlihat lebih tua (bahasa lainnya kaya ibu-ibu???!!!), atau disaat orang tua kita sudah tidak lagi menyuruh kita mengenakan jilbab? Atau di saat banyak sekali teman kita yang sudah tidak mengenakan jilbab??.tentu nya hal ini tak pernah terjadi jika kita berjilbab untuk ideology dan bukan untuk memenuhi tuntutan fashion balaka.
Memenuhi tuntutan jilbab sebagai ideology memang tak mudah adanya, keyakinan kita untuk mengikuti perintah allah dan rasulnya selalu di ikuti embel-embel faktor eksternal yang disebutkan di paragraf sebelumnya. Tak ada yang salah memang yang lebih salah lagi adalah orang yag tidak mengenakan jilbab karena takut mencari alasan mengapa mereka harus mengenakan jilbab. Katakanlah pada orang ini “kawan,,,jika memang kau anggap berjilbab itu hanya membuatmu kepanasan menghadapi udara didunia ini, ketahuilah bahwa api neraka jauh lebih panas dari suhu udara dunia ini.” Islam datang dengan berbagai syafa’at bagi manusia. Mengikuti kemajuan fashion boleh tapi haruskah kita ikut meleburkan diri dengan menghilangkan syar’i-syar’i yang sudah di tetapkan allah. Berjilbab tetapi ketat, berjilbab tetapi tak menutupi dada,berjilbab tetapi tembus pandang, berjilbab tetapi berponi, dan lain sebgainya. Islam itu indah jika kau tau keindahan islam. Jadi... masihkah jilbab yang kita kenakan menjadi ideology kita??!!! Lusruskan kembali niat kita dan jwab kembali pertanyaan kita tentang mengapa kita harus berjilbab??? Semata-mata hanya untuk keridhoan allah.

Oleh : Mega Ozora

the secret


Berpikir lalu berwujud



“Setiap pikiranmu adalah hal yang nyata-suatu daya”  (prentice mulford)
Siapa yang tak ingin hidupnya sukses? atau tak ingin kehidupannya lebih baik dari sebelumnya? Banyak orang yang merasa sudah menggenggam kehidupannya karena sudah memiliki mobil mewah,rumah besar,gaji dengan tujuh angka perbulan,  tapi apakah hanya sebatas itu baru kita di anggap sukses? Tak sedikit orang yang  menganggap kesuksesan hanya bisa di miliki orang-orang tertentu,duduk di bangku kuliah,mempunyai otak yang membuat banyak orang tercengang, dan lain sebagainya kalau memang teori ini benar, mengapa banyak yang mempunyai perusahaan besar justru dari orang yang tidak pernah duduk di bangku kuliah? mengapa masih banyak orang yang hanya duduk sampai bangku SD di saat mempunyai keluarga ia bisa membiayai sekolah anaknya, kehidupannya, dan mempunyai hidup yang layak? ataupun sebaliknya banyak orang yang telah menjadi sarjana hanya bisa duduk di warung kopi, nonton tv di rumah karena menunggu panggilan kerja yang tak kunjung datang? sepertinya teori ini harus di bantah kan.
The secret salah satu yang membantah teori di atas,kesuksesan seseorang hanya bisa di taklukan oleh pekiran orang itu sendiri , kehidupan adalah milik kita, maka kita yang akan mengatur sukses atau tidaknya kehidupan kita.
“Setiap pikiranmu adalah hal yang nyata-suatu daya”  (prentice mulford)
Pikiran bersifat magnetis, dan pikiran memiliki frekuensi. Ketika kita memikirkan pikiran-pikiran, pikiran-pikiran itu di kirim ke semesta,dan secara magnetis pikiran akan menarik semua hal serupa yang berada di frekuensi yang sama. Segala sesuatu yang dikirim ke luar akan kembali ke sumbernya dan itu “kita” tentunya. pikiran yang sedang kita pikirkan saat ini sedang menciptakan kehidupan masa depan kita. apa yang paling kita pikirkan atau fokuskan akan muncul sebagai hidup kita.”pikiran kita akan menjadi sesuatu”.
            Jika kita memikirkan hal yang positif maka akan terjadi suatu hal yang positif, atau jika kita memikirkan yang hal yang negative maka akan terjadi suatu hal yang negative pula. Maka dari itu ada kutipan dari buku ini “pikirkan apa yang anda harapkan jangan pernah pikirkan apa yang anda takutkan”.banyak yang gagal mencoba hanya karena banyak ketakutan yang menghinggapi mereka. Contohnya di saat kita sedag berjalan-jalan di Dunia fantasi banyak sekali permainan yang mengacu jantung kita untuk berdetak lebih kencang, kita selalu mendengar permainan terbaru disana Histeria, dimana permainan ini kita hanya duduk lalu diangkat dengan perlahan sampai ketinggian beberapa meter dan dengan cepat diturun dan dinaikan kembali, begitu berulang-ulang. Bisa kita bayangkan bersama bagaimana hysterianya kita pada saat menaiki permainan ini.banyak orang yang mengatakan bagaimana serunya permainan ini penasaran rasanya.tapi apakah cukup hanya dengan penasaran???? tentu kita harus mempunyai keberanian untuk mencoba permainan ini, di saat mengantri untuk mendapatkan giliran menaiki permainan ini,tentunya kita akan merasa bimbang sungguh kah kita akan menaiki alat ini? Takut yang menghinggapi pikiran kita akan mengocok-ngocok pikiran kita. Takut jatuh,takut tiba-tiba alat ini mati pada saat kita diatas dan kita tertahan lama disana, takut jantungan dan masih banyak ketakutan-ketakutan lainnya dan kita gagal menaiki alat yang tinggi ini setelah sekian lama kita mengantri dan  mengalami “GAGAL”. Gagal menaklukan ketakutan kita, gagal mengendalikan pikiran kita, dan gagal mengalami keSUKSESAN. 
            Rasanya untuk menyikapi hal diatas cukup kalimat ini yang menjawab “lebih baik kita mencoba terus gagal,dari pada gagal mencoba”. Tidak berbuat apa-apa dan tentu nya tidak merasakan apapun. Kalau hanya permainan hysteria saja sudah tidak bisa kita  taklukan lalu bagaimana dengan yang lainnya??.namun jika gagal nya kita menaiki permainan hysteria dikarenakan pada saat kita berdiri di antrian yang sangat panjang dan kita jatuh pingsan karena tidak tahan harus berdesakan,atau mungkin alasan lainnya di karenakan permainan ini sedang di tutup pada hari kedatangan kita. Saat mengalami kegagalan karena hal ini boleh lah kita mengatakan ”syukurlah ada penundaan waktu, sehingga semua pikiran kita tidak mewujud secara seketika. Kita akan mengalami kesulitan jika semua pikiran mewujud secara bersamaan. Unsure penundaan waktu menguntungkan kita. penundaan juga memberi kesempatan pada kita untuk menilai ulang, memikirkan apa yang kita inginkan, dan membuat pilihan baru”. Belajar mensyukuri atas semua kejadian yang kita alami.
            Dalam buku the secret selalu menekankan rahasia besar kehidupan adalah tarik-menarik.hukum tarik menarik mengatak bahwa kemiripan menarik kemiripan. jadi, ketika kita memikirkan suatu pikiran, kita juga menarik pikiran-pikiran serupa ke dalam diri kita. Pernahkah kita mulai memikirkan sesuatu yang tidak terlalu kita sukai?.dan semakin kita memikirkannya,tampaknya semakin memburuk?ini disebabkan karena pada saat kita memikirkan sebuah pikiran, hukum tarik menarik segera mendatangkan lebih banyak    pikiran yang serupa kepada kita. Dalam hitungan menit, anda sudah mendapatkan begitu banyak pikiran tidak menyenangkan yang serupa dan membuat situasi tampak memburuk.semakin kita memikirkannya, semakin kesallah kita.entah positif atau negative getaran yang kita pancarkan, hukum ketertarikan akan mendatangkan getaran yang sama, yang lebih banyak jumlahnya.
Tugas kita sebagai manusia adalah memelihara pikiran-pikiran yang kita inginkan, memperjelas apa yang kita inginkan di dalam benak, dari situ kita mulai membangunkan salah satu hukum terbesar di semesta, dan itulah hukum tarik menarik. Anda tidak hanya menjadi apa yang paling kita pikirkan, tetapi kita juga meraih apa yang paling kita pikirkan.hidup kita saat ini adalah cerminan dari pikiran-pikiran di masa lalu. Termasuk semua hal besar, dan semua hal yang kita anggap tidak terlalu besar. Ketika kita menarik apa yang paling kita pikirkan kita akan mudah melihat apa yang telah menjadi pikiran dominan kita yang dominan tentang segala persoalan dalam hidupkita,karena hal itulah yang telah kita alami.dan kita dapat mengubah segalanya. Jika kita melihatnya dalam benak, kita akan menggemnya di tangan. Dan prinsip itu dapat di ringkas dalam tiga kata sederhana yaitu: “Pikiran Menjadi Sesuatu!!!!”. melalui hukum yang paling berdaya ini,pikiran kita berubah menjadi sesuatu dalam hidup kita. Pikiran menjadi sesuatu! Katakana ini kepada diri kita sendiri dan biarkan merembes kedalam kesadaran kita.
Pada intinya kecil atau besar, sedikit atau bahkan banyak kita mengharapkan banyak hal.alam semesta hany akan bersikap seperti jn dalam lampu yang di gosok oleh aladin dan berkata “permohonan mu akan saya laksanakan” lalu semua akan terkabul.yang perlu kita lakukan adalah memenej pikiran kita hanya dengan 3 langkah rahasia meminta,percaya,dan menerima.


Oleh : Mega Ozora